Apel

|

Buah saya yang bundar
mengapa wajib hadir?
Apa karena saya kepala kampung?
Padahal kan banyak berbentuk bundar,
mungkin boleh juga jadi kepala kampung.
Padahal saya lebih suka naik banding.
Apa nanti tidak merepotkan warga kampung?
“Hei, kepala kampung naik banding!” tangis warga kampung.

Buah saya yang bundar dan berdaging tebal,
apa karena itu ditunjuk jadi kepala kampung?
Kalau mengandung air dan berkulit lunak, itu memang saya.
Atau karena rasa saya yang manis
dan keasam-asaman
membuat warga kampung menginginkan kehadiran saya?
Tetapi saya sedang naik banding.
Apa kehadiran saya sangat dibutuhkan?
Tetapi maaf, keputusan pengadilan tingkat pertama sangat mengecewakan.
Saya naik banding dulu!
Kapan-kapan saya hadir menyampaikan amanat.
Apa masih boleh saya jadi kepala kampung?

Payakumbuh, 13 Juni 2006

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB