Cerita Rindu di Pagi Hari

|

/1/
Sebelum bunga-bunga peragakan warna
saya masih menafsirkan mimpi semalam
Semalam bulan kelewat indah dan
saya tak meninggalkannya meski
bayang-bayang tak ingin
bermusuhan seperti jam dan waktu
hingga pintu jejakmu
mengapa rindu-malu?

Pernah juga rindu tak sampai kepadamu.
Apa karena kau tak menginginkannya atau
kau lagi tak ingin kedatangan tamu.
Saya tak ingin rindu terlunta-lunta
meski yang di kepala
tak saya harapkan agar
kau merawatnya
seperti malam yang tak saya titipkan kepadamu.
Sekarang kau tak lagi membagi rindu;
apa karena rindumu kelewat indah hingga
saya tak kuat menanggungnya?

/2/
Pagi ini surat kabar tak lagi menyuguhkan rindu.
Hanya kematian tubuh yang lama tak mencecap rindu dan
lambat-laun tak tahan dengan keasingan tubuhnya.
Tubuh menjerit-jerit di sudut ngilu
kehidupan tak menghampiri hingga
tubuh tak henti-henti
mempertanyakan
apakah ia dalam kehidupan atau
kehidupan yang membunuhnya.

Tubuh mencari rumahmu.
Menyusuri simpang-simpang dan
kau tak perlihatkan wajah.
Mengapa kau tak menyapa meski
igauan tertuju padamu?
Bukankah kau berumah di tubuh dan
mengapa tak merasakan kehadiranmu?


/3/
Embun baru saja meninggalkan daun meski
peluk dan cium teramat singkat sebab
matahari lekas-lekas menjamah karena
kuatir debu akan mengotori bening rindunya.
Lantas rindu pun meniti hari karena tak ingin
kau terpekur melambaikan salam agar
tetap merindukan detak tetesnya.

/4/
Sebuah iklan pagi hari di televisi membuka
kembali rindu kepada tubuh.
Kenangan yang bertapa
hadir dalam kemiripan
wanita di iklan.
Rindu mencangkul kisahnya
seperti dongeng
meski kuatir
apa ia
di dalam cerita atau cerita yang menulis kisahnya.

Sebuah iklan dibuka kembali oleh tubuh.
Pagi matahari yang sama namun
sebuah kisah ditulis dalam cerita berbeda dan
kenangan pun melahirkan rindu lain hingga
pagi tak pernah lagi menulis kisah
seindah cerita sepasang pengantin yang juga
tak tuntas menafsirkan mimpi semalam.

Payakumbuh, 2008

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB