Langganan:
Posting Komentar (Atom)
skip to main |
skip to sidebar
Merdeka bukan perkara imprealis ataupun penjara, namun bagaimana impuls-impuls dari hati dan pikiran dapat bergerak dalam ruang kodratnya dengan kekhidmatan dan keseimbangan kebebasan kosmos (Feni Efendi)
pindah ke http://www.dunia-panas.blogspot.com/
15 Juni 2009
ARCHIVE
-
▼
2009
(107)
-
▼
Juni
(51)
- Juru Masak
- Sajak-sajak Pusar-pusar
- Cinta yang Marah
- Sajak-sajak Kucing
- Bilangan Fu
- 13
- On Nothing
- Sejarah Anjing
- Perantau
- Menyelingkuhi Secangkir Kopi
- Teman-temanku Dari Atap Bahasa
- Ruang Tunggu
- Penunggang Kuda Negeri Malam
- Bibir Anggur
- Pengantin Subuh
- Bunga
- Pinangan Orang Ladang
- Sajak Boneka
- Jantung Lebah Ratu
- Bulan di Mata Bulan
- Usaha Menjadi Sakti
- Radio Mulut
- Daging Akar
- Pelajaran Mencangkul
- Dongeng-dongeng Tua
- Sajak Bola Lampu
- Ular di Mangkuk Nabi
- Debu
- Telimpuh
- Saksi
- Kolam
- susastra.net --an independent initiative of digita...
- Cuplikan Dongeng
- Ritual-ritual Mas Penyair
- Kisah Kasih Telepon Genggam
- Matinya Seorang Koruptor
- Cerita Naga yang Lahir dari Sebuah Cerita
- Sayang Sekali Tubuh Seindah Itu Harus Mati
- Sebuah Cerita yang Memberontak dengan Keadaan Ceri...
- Rambut
- Suatu Dunia di Siang Hari
- Kunang-kunang di Sebuah Malam
- Fenomena Provider Pertemanan
- Etika dan Keberbagaiannya
- Cuplikan Filsafat
- Sutan Takdir Alisyahbana dan Chairil Anwar
- Abad 21
- Media
- Merujuk pada Psikoanalisa
- Bagaimana Perpuisian Indonesia Melihat Barat?
- Pemberontak yang Sok Tahu dan Pengekor
-
▼
Juni
(51)
0 komentar:
Posting Komentar