Sajak-sajak Kucing

|

Kucing Hitam

Saya batal berangkat.
Kucing hitam memotong jalan.
Jalan seperti gergaji.
Saya tidak butuh gergaji.
Tapi kucing hitam menggergaji jalan.
Mengapa kucing hitam melakukannya?

Semalam jalan serasa coklat.
Kelinci juga menari di sana.
Tapi kelinci tidak suka coklat.
Apa coklat dimakan kucing hitam?
Tetapi kucing hitam tidak berterus terang.
Apa karena kucing hitam pemalu?
Tetapi kucing hitam bukan peri salju.
Kucing hitam seperti nenek sihir.
Dan saya tidak akan memberi coklat kepada nenek sihir.


Kucing Kepala Hitam

Mulutmu kelewat seksi tanpa taring
Cakarmu tak akan membuat siapa pun berpaling
Sampai tak ada lagi yang dapat kaumaling


Kucing Air

Kau membuat pesona.
Pesona dalam air.
Air di dalam saya.
Saya bukan air.
Air seperti cinta.
Dan cinta tak pernah rindu kepada air.
Mengapa kau mencinta air?

Bebulan becermin air di matamu.
Matamu tak berair.
Air bermain dalam wajah.
Air wajahmu mengalir air.
Saya suka pesonamu dalam air.
Bersediakah kau tetap bermain air?

Kau makin berair!

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB