Sajak Bola Lampu

|

Saya ingin bertemu denganmu, mengapa berkait bola lampu?
Saya tidak ingat pertemuan, hanya mengenang bola lampu.
Memang bola lampu telah mempertemukan saya denganmu.
Tetapi, mengapa harus bola lampu?

Petang ini saya sudah bertemu denganmu,
ketika membeli bola lampu.
Saya acap bertemu denganmu,
ketika membawa bola lampu.
Apa kaitannya pertemuan dengan bola lampu?
Jika nampak bola lampu, saya teringat denganmu.

Semalam saya kesal karena bola lampu;
kamu menangis juga sebab bola lampu.
Mengapa masalah saya denganmu hanya bola lampu?

Di kamar saya ada bola lampu,
bola lampu menampik sanggahan saya tentang bola lampu.
Katanya, “Jangan persalahkan saya!”

Bola lampu terus merasuk ke dalam tubuh saya.
Dia bawa kekasihnya, lalu berkeluarga:
Membangun rumah di tubuh saya.
Ketika saya bangun,
bola lampu telah beranak pinak di sekeliling saya.
Saya ingin membuang bola lampu semua,
mengusirnya di tubuh saya.
Namun saya jadi iba,
sebab bola lampu itu telah menjadi kenangan saya:
bagian hidup saya. Sungguh pun hanya bola lampu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB