Rambut

|

Angin bertambah nakal. Membelai-belai rambut. Mengaduk-aduk udara.

Gadis remaja, seorang saja, terusik karena rambutnya. Tidak karena lain. Hanya karena gerai rambutnya. “Rambut ini memang ingin disentuh, tapi bukan oleh kau.”

Angin selalu menyentuh. Rambut kelewat rindu. “Dan saya membelai rambutmu karena tak ada orang lain yang mau.”

Payakumbuh, 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB