Sayang Sekali Tubuh Seindah Itu Harus Mati

|

Saudara-saudara yang lagi berduka, sayang sekali jenazah yang akan kita makamkan ini harus mati. Saudara tahu, bukan, kalau almarhumah memiliki tubuh yang indah? Dan saya pikir Saudara juga mengalami seperti yang saya rasakan. Baik semasa hidup beliau ataupun sampai saat ini. Meski kita sudah ada yang punya, tidakkah Saudara pernah memendam secuil rasa pun terhadap almarhumah. Terus terang, Saudara, sampai detik ini saya tak dapat menyembunyikan cinta yang tak alang kepalang kepada beliau. Tapi beliau sudah mati, dan saya sangat menyesal tidak mengungkapkannya. Andai saja saya mengatakannya semasa hidup beliau, tentu saya tidak dihantui penyesalan segawat ini. Apa susahnya mengatakan cinta. “Saya mencintaimu,” habis perkara. Tak peduli beliau marah atau menyambut cinta saya. Toh jika beliau menanggapi cinta saya semua tak akan berjalan dengan semestinya. Saudara kan tahu kalau saya sudah berkeluarga dan saya tak kuat juga meninggalkan istri saya. Meski tubuh istri saya tak seindah tubuh beliau, tapi Saudara pernah patah hati olehnya karena telah menjadi pendamping saya, bukan?

Saudara-saudara yang sama-sama berduka dengan saya, sampai saat ini saya tak dapat membayangkan bagaimana rasanya menyentuh rambut beliau. Atau juga bagaimana eratnya pagutan dan panasnya bibir beliau. Apakah Saudara pernah memesan seporsi pizza? Dan saya pikir bibir beliau lebih kenyal dari itu.

Saudara-saudara yang lagi berduka, jika Saudara masih memendam cinta kepada almarhumah, ungkapkanlah sebelum acara pemakaman ini dilaksanakan. Di sini kita senasib sepenanggungan. Semoga dengan ungkapan yang tulus, beliau dapat meninggalkan dunia ini dengan kebahagiaan. Dan kita yang melepaskannya pun tidak dihantui lagi oleh penyesalan.

Payakumbuh, 2009

1 Comentário:

Maria Ulfa mengatakan...

gila feni,
tulisannya keren fen, baru tau..

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB