Kekasih yang Tersesat
Setiap pagi, siang atau malam, ia memeriksa kekasihnya apakah sudah hidup, dan baik-baik sajakah keadaannya. “Selamat tidur, Sayang,” atau “tumben bangunnya kesiangan?” Lalu kembali direbahkan, tentu sesudah menciumnya. Dan SMS-SMS itu akan tetap begitu, nasibnya.
Berpacaran
“Bagaimana di negeri sana? Apa musim hujan tak membuat alergimu kambuh?” Dan suara kresek-kresek pun menjawab, “Kau jangan begitu, asmamu itu mengkhawatirkan, apa kau masih melakukan ritual begadang?”
“Terima kasih ya, Sayang.”
“Berterima kasihlah kepada telepon genggam!”
Putus Hubungan
Akhirnya, kekasihnya mati juga semalaman. “Kau memutuskan hubungan untuk sementara ini ya?”
Payakumbuh, 1 April 2009
Rabu,Jun10,
Rabu,
Jun
10,
Kisah Kasih Telepon Genggam
| author: Feni EfendiPosts Relacionados:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar