Menyelingkuhi Secangkir Kopi

|

Secangkir kopi merancang hari-hari.
Saya bukan rancangan secangkir kopi.
Mengapa saya diatur oleh secangkir kopi?
Saya hidup bukan untuk secangkir kopi.
Secangkir kopi seperti istri yang melayani.
Saya tidak ingin memperistri secangkir kopi.
Mengapa secangkir kopi seperti istri?

Istri saya suka menyuguhkan secangkir kopi.
Secangkir kopi akan selalu seperti istri.
Mengapa istri saya tidak mengetahui?
Apa istri saya menyenangi selingkuh?

Secangkir kopi menginap di kepala saya.
Saya takut mencintai secangkir kopi.
Secangkir kopi seperti belaian istri.
Saya jadi tidak enak hati—
karena lebih suka bercinta dengan secangkir kopi.
Mengapa istri saya selalu menyuguhkannya?

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 HALAMAN INDONESIA | Template Blue by TNB